Kamis, 13 Desember 2012
Faktor Manusia
Pendahuluan
•
Aspek
dalam sistem komputer
–
Aspek
hardware
–
Aspek
software
–
Aspek
brainware
•
Kegiatan
memodelkan manusia adalah kegiatan yang cukup sulit karena manusia menggunakan
panca indera
•
Panca
indera
–
Mata:
benda, ukuran, warna, bentuk, kepadatan, dan tekstur
–
Telinga:
nada, warna nada, pola titik nada, intensitas, frekuensi
–
Hidung:
membedakan bau
–
Lidah:
membedakan rasa manis, kecut, pahit, asin
–
Kulit:
merasakan tekanan dan suhu
Kecapakan Manusia dan Komputer
Kecakapan Manusia
|
Kecakapan Komputer
|
Estimasi
|
Kalkulasi
akurat
|
Intuisi
|
Deduksi
logika
|
Kreatifitas
|
Aktifitas
perulangan
|
Adaptasi
|
Konsistensi
|
Kesadaran
serempak
|
Multitasking
|
Pengolahan
abnormal/perkecualian
|
Pengolahan
rutin
|
Memori
asosiatif
|
Penyimpanan
dan pemanggilan kembali data
|
Pengambilan
keputusan non-deterministik
|
Pengambilan
keputusan deterministik
|
Pengenalan
pola
|
Pengolahan
data
|
Pengetahuan
duniawi
|
Pengetahuan
domain
|
Kesalahan
manusiawi
|
Bebas
dari kesalahan
|
Istilah dalam Penglihatan/Visual
•
Luminans
–
Banyaknya
cahaya yang dipantulkan oleh permukaan obyek
–
Semakin
besar luminans sebuah obyek, rincian obyek yang dapat dilihat oleh mata akan
semakin bertambah
•
Kontras
–
Selisih
antara luminans obyek dengan luminans latar belakang
–
Nilai
kontras dapat positif atau negatif
–
Nilai
kontras negatif akan membuat obyek tidak nampak
Istilah dalam Penglihatan/Visual
•
Kecerahan
–
Tanggapan
subyektif pada cahaya
–
Tidak ada
kaitan dengan luminans dan kontras, namun luminans dapat berimplikasi pada
kecerahan
•
Sudut dan ketajaman penglihatan
–
Sudut
penglihatan (visual angle): sudut yang dibentuk antara obyek dengan mata
–
Ketajaman
penglihatan (visual acuity): sudut penglihatan minimum ketika mata masih
dapat melihat sebuah obyek dengan jelas
Istilah dalam Penglihatan/Visual
•
Medan
penglihatan: sudut yang dibentuk ketika mata bergerak ke kiri terjauh dan ke
kanan terjauh
–
Daerah I,
penglihatan binokuler
–
Daerah
II, penglihatan monokuler kiri
–
Daerah
III, penglihatan monokuler kanan
–
Daerah
IV, daerah buta
Penggunaan Warna yang Efektif
Aspek psikologis
•
Hindarkan
penggunaan warna berikut secara bersama-sama seperti cyan, magenta, dan kuning
karena dapat menimbulkan kelelahan mata
•
Hindarkan
warna biru untuk garis tipis, teks dan bentuk kecil, sebab sistem penglihatan kita
tidak disiapkan untuk rangsangan yang tajam, terinci dan bergelombang pendek
•
Pertimbangkan
warna tajam untuk pengguna usia tua
•
Warna
akan berubah jika aras cahaya sekeliling berubah dan juga akibat penambahan dan
penurunan kontras
•
Perubahan
warna yang dapat dideteksi bervariasi untuk warna yang berbeda. Merah dan ungu
sukar dideteksi dibandingkan dengan kuning, hijau atau biru
•
Hindarkan
warna merah dan hijau dalam skala besar pada tempat berseberangan. Warna yang
cocok adalah biru-kuning
Penggunaan Warna …. (lanjutan)
Aspek
psikologis (lanj.)
•
Warna
berlawanan yang dapat digunakan bersama-sama mis: merah-hijau dan biru-kuning.
Kombinasi hijau-biru memberikan citra jelek
•
Hindarkan
perubahan warna tunggal untuk menolong pengguna dengan keterbatasan dalam
melihat warna
Aspek
kognitif
•
Jangan
menggunakan warna secara berlebihan. Penggunaan warna ditujukan untuk menarik
perhatian, atau untuk pengelompokkan informasi. Manfaat itu akan hilang jika
warna yang digunakan terlalu banyak
•
Waspadalah
terhadap manipulasi warna secara tidak linier
•
Kelompokkanlah
elemen-elemen yang saling berkaitan dengan warna latar belakang yang sama
Penggunaan Warna …. (lanjutan)
Aspek
kognitif (lanj.)
•
Warna
yang sama “membawa” pesan yang serupa
•
Kecerahan
dan saturasi akan menarik perhatian
•
Urutkan
warna sesuai dengan posisi spektralnya
•
Warna
hangat (panjang gelombang besar) dapat digunakan untuk menunjukkan aras
tindakan. Biasanya warna yang hangat digunakan untuk menunjukkan adanya
tindakan atau tanggapan yang diperlukan. Warna yang dingin dapat dipakai untuk
menunjukkan status atau informasi latar belakang
Memori Manusia
Memori Manusia
Sensory
stores
•
Dapat dipandang sebagai sekumpulan register
penyangga temporer
•
Informasi yang masuk akan dinyatakan dalam bentuk
tak terproses atau tak terkodekan
•
Informasi disimpan dalam bentuk fisik dan bukan
dalam bentuk simbolik
Short-term
memory
•
Dapat dipandang sebagai penyimpan temporer
•
Informasi yang masuk akan dinyatakan dalam bentuk
terkodekan bukan dalam bentuk fisik
•
Sering disebut sebagai working memory
Long-term
memory
•
Informasi yang masuk melalui kesadaran penuh yang
disebut proses “belajar” atau lewat proses bawah sadar yang terjadi
berulang-ulang
•
Berbasis semantik dan diakses secara asosiatif
•
Sifat penyimpanannya sukar dilupakan
0 Comments:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)